Gara-gara Selat, hari ini Ana jadi nggak berangkat ke butik, ada banyak jejak kemerahan yang membuatnya tidak percaya diri, jejak yang cukup intim sampai-sampai becermin pun Ana malu. Selain itu, jejak tak kasatmata di area inti tubuhnya benar-benar mengganggu. Ketika berjalan seperti ada sesuatu, seakan kepunyaan Selat masih tertinggal di situ. Eh? Maksudnya, sisa rasa dari semalam masihlah jelas di titik itu. So, Ana memilih work from home, biarlah dia mendesain baju dari rumah, dengan bekal buku catatan permintaan konsumen. Ada projek gaun pengantin yang mesti Ana tuntaskan. Sementara itu, pagi tadi sehabis adu mulut dalam artian sebenarnya, Selat pamit bekerja. Tepat ketika emosi Ana mulai reda. Dan entah ada angin apa, sejak saat itu Selat jadi sering mengabarinya. Sekadar info bahwa