Bab 22. Kritis

1463 Kata

Happy Reading Julio mengejar langkah Kania yang tiba-tiba berbalik arah dan berjalan begitu cepat. Kerutan di dahinya semakin dalam, kebingungan terpancar jelas di wajahnya. Tadi, Kania sendirilah yang mengajaknya makan siang di kantin rumah sakit. Sekarang, istrinya itu malah meninggalkannya tanpa sepatah kata pun. Pikiran Julio dipenuhi pertanyaan, apa yang menyebabkan perubahan sikap Kania yang begitu mendadak? Apakah ada sesuatu yang mendesak? Atau adakah sesuatu yang mengganggunya? "Kania! Tunggu! Kamu mau kemana? Bukankah tadi kamu mengajakku untuk makan siang?" seru Julio, suaranya sedikit meninggi karena jarak mereka yang semakin jauh. Ia mempercepat langkahnya, berusaha mengejar Kania yang berjalan semakin cepat. Kania tidak menghiraukan panggilan Julio. Fokusnya hany

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN