Happy Reading Kania membuka pintu kamar dengan wajah kesal. Ia langsung melemparkan tas kerja ke sofa, lalu menjatuhkan tubuhnya ke kasur empuk. Napasnya panjang, seolah ingin mengusir lelah sekaligus kekesalan yang menumpuk. “Dua hari di Bali, masih juga kerjaan nggak selesai,” gumamnya sambil menutup mata. "Tambah Julio yang tiba-tiba datang, kenapa sih dia pakai nyusul segala!" Baru saja ia hendak menenangkan diri, pintu kamar terdengar terbuka. Julio masuk dengan ekspresi tenang, seakan tidak merasa bersalah sudah menyusul ke Bali tanpa izin. “Kamu lagi marah, Sayang?” tanya Julio dengan nada seenaknya. Kania melotot. “Marah? Kamu pikir aku senang kamu tiba-tiba muncul di sini?” Julio pura-pura berpikir, lalu duduk di tepi kasur. “Hmm… senang sih kayaknya. Soalnya aku tahu kamu