Bab 41. Masih Belum Luluh

1229 Kata

Happy Reading Julio masih menahan kedua pergelangan tangan Kania di atas ranjang, membuat wanita itu hanya bisa menatapnya dengan mata penuh amarah bercampur gugup. Nafas mereka beradu, panas dan begitu dekat. “Julio, lepaskan aku…,” desis Kania dengan suara parau. Ia mencoba menggerakkan tubuhnya, tapi d**a Julio yang bidang seperti tembok, tak bergeming sedikit pun. Julio menatap dalam ke arah matanya, sorot itu tajam, tapi juga penuh luka. “Kenapa kamu selalu menolak kedekatan ini, Kania? Apa salahku sekarang, hah? Bukankah kamu sendiri yang dulu ingin aku memperhatikanmu?” Kania terdiam. Dadanya bergemuruh, sebagian karena kesal, sebagian lagi karena jantungnya berdetak terlalu cepat. “Itu dulu… sebelum kamu hancurkan perasaan aku,” jawabnya lirih, meski matanya masih berkilat men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN