Dilihatnya ada ibu warung di situ. Orang yang Ceko kenal baik bahkan tadi pagi baru saja bertemu. "Bu, mana Alea? Mana dia Bu? Alea selamat kan Bu?" tanya Ceko beruntun. Ibu warung terlihat sedih. Dia nggak menjawab, tapi gelengan kepalanya sudah cukup bagi Ceko untuk tahu apa artinya. Lelaki itu meraup wajahnya dan berjalan menuju kobaran api yang semakin besar. Tapi orang-orang yang melihat langsung mencegah dan menahan tubuhnya yang meronta. Di tengah kepanikan warga, Ceko masih mendengar bisikan-bisikan mereka. "Kasian, adiknya takut api. Pasti nggak bisa keluar dari rumah." Ingin Ceko berteriak kalau itu dusta. Alea, istrinya nggak takut api. Dia nggak trauma. Seharusnya dia punya kesempatan melarikan diri. Dia harusnya bisa pergi dari rumah ketika api mulai membakar. Alea norma