Satutiga

1100 Kata

Alea terbangun di tempat yang dingin. Baru disadarinya kalau dia tertidur di lantai tanpa alas. Pipinya menyentuh langsung permukaan licin dan dingin. Alea pun bangkit dan mengedarkan pandang ke ruangan dengan penerangan cahaya lampu dari luar yang masuk ke jendela tanpa tirai. "Bangun juga akhirnya," kata sebuah suara yang entah dari sebelah mana. Alea mencari asal suara dan baru sadar kalau dia nggak sendirian di ruangan itu. Di sudut ruangan ada bayangan seseorang yang sedang duduk. Bukan hanya satu tapi dua. “Coba kita lihat, mungkin dia bisa membawa kita keluar dari sini,” kata suara satunya. Alea mengucek mata, berusaha beradaptasi dengan kegelapan. “Si-siapa kalian?” tanya Alea sambil berusaha berdiri, tapi s**l! Kakinya diikat dan dia nggak bisa bergerak kecuali ngesot. “

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN