Bab 4. Aset dicabut, Apakah Viora mampu bertahan dengan Raja

1492 Kata
Chery membuka ruang perawatan VIP dengan kasar, pintu yang terbuka lebar membuat Viora dan temannya terkejut. Karyawan yang hendak menahan Chery sudah keburu terlambat, Chery sudah berdiri di depan pintu dengan wajah yang emosi. Sontak saja Viora dan temannya kaget melihat Chery dan aku berdiri di depan mereka. Viora yang sedang berbaring di tempat perawatan VIP langsung duduk dengan wajah yang marah. "Kalian mau apa!" bentak Viora dengan suara yang keras. Chery tidak peduli dengan bentakan Viora, dia langsung melangkah maju. "Jadi, kakakku yang membayar semua perawatan kamu selama ini," ujar Chery dengan nada yang tinggi. "Chery, aku ini calon istri Raja, jadi wajar dia menyenangkanku," ucap Viora dengan senyum yang manis. "Sudahlah, lebih baik kamu berpihak denganku. Nanti kita bisa jadi bestie, kita bisa jalan bareng, belanja bareng, dan lain-lain," Viora berusaha membujuk Chery dengan tawaran yang menggiurkan. Tapi Chery tidak terpengaruh dengan tawaran Viora, dia masih berdiri dengan marah. "Kamu pikir aku seperti kalian, kumpulan wanita perusak rumah tangga orang lain!" kata Chery dengan nada mengejek. Kupegang lengan adik iparku dengan lembut untuk menghentikan luapan amarahnya ke Viora. Karena percuma orang seperti Viora tidak akan mempan. Viora yang merasa masih yakin dengan posisinya sebagai calon istri Raja, tersenyum sombong. "Chery, mau tidak mau kamu harus menerima aku menjadi kakak ipar kamu. Kanaya, akan ditendang oleh Raja dari kehidupan kami," ucap Viora dengan ekspresi terlihat penuh kemenangan. Chery tertawa mengejek Viora, membuatku merasa sedikit lega. "Apa kamu yakin, kakakku akan menikahi kamu?" tanya Chery dengan senyum sinis. Viora yang merasa tersinggung langsung membalas. "Tentu saja, Raja sangat mencintaiku. Tidak akan ada orang yang bisa memisahkan kami," sahutnya dengan percaya diri. "Apa kamu masih seyakin ini, kalau tahu mulai sekarang semua fasilitas mewah kakakku sudah dicabut oleh papa," ucap Chery dengan menantangnya. Aku sengaja diam, membiarkan Chery yang maju melawan Viora. Viora yang tidak siap dengan serangan Chery, langsung tersentak. "Apa maksud kamu?" tanya Viora dengan wajah yang pucat. Aku menikmati situasi ini. Apa Viora akan menerima Mas Raja kalau tidak memiliki uang. "Papa sudah mencabut fasilitas mewah untuk kak Raja, yang artinya tidak akan ada lagi tas branded, perhiasan, shopping, perawatan mewah untuk kamu," jawab Chery dengan nada yang tegas. Viora terlihat langsung panik. "Apa! Tidak mungkin, kalau sekarang Raja sudah tidak memiliki uang. Lalu perawatan ini siapa yang bayar," ucapnya dengan wajah yang pias. "Viora, gimana seh. Katanya kamu mentraktir aku perawatan, kalau tahu begini aku tidak mau ikutan. Pokoknya kamu jangan minta aku membayar perawatan kamu," ujar teman Viora kesal. "Aku akan menghubungi Raja, aku yakin mereka pasti berbohong karena iri denganku," ucap Viora dengan panik, wajahnya yang sebelumnya sombong kini berubah menjadi pucat pasi. Bisa kulihat tangannya gemetar saat memencet tombol ponselnya, jari-jarinya yang bergetar menunjukkan betapa gugupnya dia. Aku dan Chery membiarkan Viora menghubungi suamiku, kami berdua hanya menjadi penonton. Aku ingin melihat Viora syok, ingin melihat ekspresi wajahnya yang berubah menjadi kecewa dan marah saat dia menyadari bahwa kebenaran yang disampaikan oleh Chery bukanlah kebohongan. Viora yang semakin panik, terus menekan tombol ponselnya dengan jari yang gemetar, berharap Mas Raja segera menjawab panggilannya. "Kalian jangan kemana-mana, aku akan buktikan kalau kalian yang bohong," ucap Viora dengan suara yang masih sombong, tapi terdengar sedikit gelisah karena beberapa kali panggilan teleponnya tidak dijawab Mas Raja. Aku hanya tersenyum tenang, tidak terpengaruh dengan ancaman Viora. "Viora, tenang saja. Kebetulan aku memiliki waktu luang untuk melihat kamu kecewa," kataku dengan nada yang santai. Viora mendengus kesal sambil melirikku dengan mata yang menyala-nyala. Tiba-tiba Viora tersenyum lebar, seolah-olah dia telah menemukan senjata untuk menghancurkan aku dan Chery. "Aku akan besarkan volume suaranya, agar kalian semua mendengar pembicaraan aku dengan calon suamiku," ucap Viora sambil menekan tombol speakerphone di ponselnya. Sambungan teleponnya sudah diangkat oleh Mas Raja, dan suara Mas Raja terdengar jelas dari speakerphone. "Hallo, Honey," sapa Mas Raja dengan suara yang lembut. Viora langsung berubah menjadi manja, suaranya yang sebelumnya keras dan sombong kini berubah menjadi lembut dan manja. "Sayang, disini ada istri dan adik kamu. Tadi dia mengejek aku katanya kamu sudah tidak bisa memberikan Fasilitas mewah untukku lagi, semuanya tidak benarkan?" tanya Viora dengan suara manja yang dibuat-buat, sambil melirikku dengan ekspresi yang mengejek. Aku hanya tersenyum miring, menunggu jawaban Mas Raja yang akan membuat Viora semakin terkejut. "Honey, apa yang dikatakan Chery dan Kanaya semuanya benar. Papa sudah mencabut fasilitas mewahku, jadi sementara aku tidak bisa memberikan apa yang kamu mau. Tapi, kamu jangan khawatir. Di depan papa aku memuji kamu dan memilih kamu dibanding Kanaya," jelas Mas Raja dengan suara bangga. Viora yang mendengar jawaban Mas Raja langsung terkejut dan syok. "Apaa!" pekik Viora dengan suara yang keras, wajahnya yang sebelumnya manja kini berubah menjadi marah dan kecewa. Mas Raja mencoba menenangkan Viora. "Honey, kamu harus tenang. Papa sedang menguji cinta kita, aku yakin kamu bisa bertahan walau aku tidak bisa membelikan kamu tas branded, shopping, beli perhiasan mahal, jalan-jalan keluar negeri dan perawatan salon kamu," kata Mas Raja dengan suara yang lembut. Tapi Viora tidak mau mendengarkan penjelasan Mas Raja. "Raja, kamu sedang tidak bercanda kan? Ini bukan hari ulang tahunku," bentak Viora dengan suara yang keras, masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan Mas Raja. Aku dan Chery tertawa terbahak-bahak, melihat drama romantis penuh tragis yang sedang berlangsung di ruang perawatan salon VIP yang mewah dan elegan. Ruangan ini dihiasi dengan dekorasi yang modern, dengan pencahayaan yang lembut dan menenangkan. Suara musik yang lembut dan aroma wangi dari lilin aromaterapi memenuhi ruangan, membuat suasana menjadi lebih santai. Tapi, drama yang sedang berlangsung di ruangan itu membuatku dan Chery tidak bisa menahan tawa lagi. "Kak Raja, calon istri kamu sepertinya syok. Awas dia nanti terkena serangsn jantung," ejek Chery dengan suara keras agar Mas Raja mendengar omongan adik tercintanya. "Chery, kamu tidak boleh mengejek Viora," bentak Mas Raja dengan suara yang tegas. Viora yang masih syok dengan jawaban Mas Raja, wajahnya berubah lemas. "Raja, lalu gimana aku membayar biaya perawatan kecantikanku?" tanya Viora dengan nada yang sedih. Mas Raja menjelaskan dengan suara yang tenang. "Honey, pakai uang kamu dulu. Aku benar-benar tidak dikasih uang oleh papa, malah papa menyuruhku kalau butuh sesuatu aku harus minta ke Kanaya," terang Mas Raja, semakin membuatku ingin tertawa. Viora yang mendengar jawaban Mas Raja langsung terkejut lagi. "Apa! Jadi, apa yang kamu butuhkan harus meminta dulu ke istri miskin kamu itu," sentak Viora kembali dibuat syok. Aku tidak bisa menahan tawa lagi, perutku sampai sakit menertawakan Viora. "Viora, yang miskin itu kamu. Buktinya buat bayar perawatan salon ini saja kamu tidak mampu, katanya model terkenal. Masa tidak punya uang untuk membayarnya," ejekku dengan wajah sinis. Tiba-tiba, teman Viora berdiri dan meninggalkan ruang perawatan VIP. "Viora, aku harus pergi. Kamu selesaikan dulu urusan kamu, baru hubungi aku lagi," ucap teman Viora dengan nada yang santai, sepertinya dia tidak mau terlibat dalam drama yang sedang berlangsung. Aku melihat Viora yang semakin panik, wajahnya yang cantik kini terlihat kusut dan berantakan. "Tunggu, Claudia. Aku pinjam uang kamu dulu, nanti aku ganti," cegah Viora dengan suara yang memohon. Karyawan salon kecantikan yang sudah gelisah langsung menghalangi pintu, wajahnya yang tegas menunjukkan bahwa dia tidak akan membiarkan Viora dan Claudia pergi sebelum membayar tagihan perawatan kecantikan. "Tunggu, kalian tidak boleh pergi sebelum membayar tagihan perawatan kecantikan kalian!" cegah karyawan itu dengan suara yang tegas. Claudia terlihat tidak peduli. "Eh, minggir. Ini bukan urusanku, Viora yang mengajakku perawatan, kalian harus tagih ke dia," ucap Claudia dengan acuh. Aku dan Chery melihat Viora yang semakin panik, karena harus menanggung biaya kecantikan yang pastinya bisa mencapai puluhan juta untuk dua orang. "Claudia, kamu teman baikku. Tolong, pinjamkan dulu untuk membayar tagihan ini," pintanya, wajah Viora sudah terlihat malu dan memohon. "Viora, kamu tahu sendiri job aku sedang sepi. Kalau tahu begini aku tidak ikut bersama kamu," sahut Claudia dengan kesal, membuat Viora semakin panik. "Aku juga sama tidak memiliki uang," lirih Viora dengan suara yang lemas. "Kenapa kamu tidak minta ke istri Raja, kamu itu calon istri Raja dan akan menggantikan dia. Seharusnya, kamu berhak meminta uang Raja ke dia," kata Claudia yang berusaha memprovokasi Viora. Aku melihat Viora melirik ke arahku seraya tersenyum miring. "Claudia, apa yang dikatakan kamu benar. Aku calon istri Raja Kawandra, dan berhak atas semua aset milik calon suamiku," balas Viora dengan nada yang sombong. Chery yang sudah tidak meledeni Viora, dia kembali tersulut emosi. "Jangan bermimpi, Viora. Fasilitas mewah dari papa sudah dialihkan ke Kak Kanaya, dan pewaris harta Kawandra akan jatuh ke tangan Prabu Kawandra," ujar Chery dengan nada yang tegas, membuat Viora semakin kesal. Viora terlihat tidak peduli dengan penjelasan Chery. "Aku tidak perduli, Kanaya kalau kamu masih memiliki malu cepat kamu bayar perawatan kecantikanku. Atau hari ini aku akan menyuruh Raja menceraikan kamu," ancam Viora dengan nada yang tinggi, membuatku merasa sedikit kesal dengan sikapnya yang tidak masuk akal. Aku hanya tersenyum tenang, tidak terpengaruh dengan ancaman Viora. "Viora, kamu tidak memiliki hak untuk mengancam aku. Aku adalah istri sah Raja Kawandra, seharusnya kamu yang tahu diri," kataku dengan nada yang tegas, membuat Viora semakin kesal dan marah.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN