Bab 44. Pesta Untuk Kanaya

1300 Kata

Aku menelan ludah, merasa takut dengan hasilnya. Apa mungkin hasilnya tidak cocok? Aku memandang Kak Sagara dengan mata yang penuh pertanyaan, berharap dia bisa memberikan jawaban yang pasti. Tapi Kak Sagara hanya diam, dengan wajah yang masih terlihat sendu. Aku merasa semakin penasaran, dan ingin tahu hasilnya secepatnya. "Kak, apa hasilnya?" tanyaku dengan suara pelan, tidak sabar menunggu jawabannya. Kak Sagara langsung memelukku, dan aku merasakan tubuhnya bergetar karena tangisan yang ditahannya. Aku merasa bingung dan takut, apakah Kak Sagara menangis karena aku bukan adiknya? Seketika perasaan takut kembali muncul, dan aku tidak membalas pelukan Kak Sagara. "Kanaya, kamu adik kandungku," ucap Kak Sagara masih memeluk tubuhku. Aku merasakan gelombang emosi yang kuat, dan tidak b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN