Kak Sagara terlonjak kaget. "Apa!" serunya, sambil menatapku dengan mata yang lebar. "Ibu mertua kamu ingin memisahkan kamu dengan Prabu?" tanyanya lagi, seolah tidak percaya dengan apa yang aku katakan. Aku mengangguk. "Iya, Kak. Aku takut Mama Rita dan Viora memiliki rencana jahat untuk memisahkan aku dengan Prabu," kataku. Kak Sagara menatapku dengan wajah mengeras. "Kanaya, kamu tidak usah khawatir. Papa dan aku akan selalu bersama kamu, mereka tidak akan bisa merebut Prabu dari tangan kamu," tegas Kak Sagara dengan tangan terkepal. Aku menarik napas lega, merasa bersyukur memiliki Kak Sagara dan papa yang mendukungku. "Terima kasih, Kak," kataku. "Raja, bodoh karena mau dibodohi wanita seperti Viora," gumam Kak Sagara dengan emosi. Aku menatap Kak Sagara dengan penasaran, dari ka