Napas Mas Raja memburu, aku merasa takut dengan situasi yang semakin tidak terkendali. Mas Raja dengan gerakan cepat mengambil tasku secara kasar, aku terkejut dan tidak bisa mengelak. Pria itu membuka tasku dan menghamburkan semua isinya ke lantai. Aku ingin merebut tasku kembali, tapi Mas Raja mendorongku agar menjauhinya. "Jangan dekat-dekat!" bentaknya dengan mata yang penuh kemarahan. Mas Raja mengambil dompetku dan membukanya, matanya terbelalak ketika melihat kartu black Card tanpa limit yang diberikan oleh Papa Dewangga. Viora dan Mama Rita juga ikut terkejut, sambil melihat benda pipih di tangan Mas Raja dengan mata yang lebar. "Kanaya! Cepat jelaskan ini apa!" sentak Mas Raja dengan suara yang keras, mata yang penuh kecemburuan. Aku merasa terpojok dengan berdiri diam, mencoba