Sekar masih terperangah mendengar penjelasan panjang lebar Dylan. Ia benar-benar tidak menyangka dengan apa yang diucapkan oleh Dylan. Padahal selama ini Sekar juga sudah menaruh orang kepercayaannya di sana. Tapi sampai sekarang, orang kepercayaannya itu juga belum melaporkan apapun padanya. Tampak Sekar menghela napas berat dengan penuturan Dylan. "Lalu siapa yang berbuat ulah di kantor?" Sekar nampak geram juga setelah mendengar penjelasan itu. "Belum, Nek. Ada dua bagian yang kucurigai. Divisi accounting dan gudang. Tapi belum jelas siapa tersangka utamanya. Menurut Nenek bagaimana sebaiknya mereka dihukum nanti bila terbukti berbuat salah?" Sekar terdiam. Jujur, dia sendiri masih syok dengan pemberitahuan masalah ini. Selama ini perusahaan selalu dalam kondisi aman dan tentram

