Ancaman Andre

1575 Kata
Dengan ekspresi yang marah dan kesal tampak seorang wanita dengan perut yang buncit berjalan kearah Renata dan juga Andre. "Kak Andre ngapain disini? Dari tadi aku nyariin kakak tapi kakak malah asyik-asyiknya ngobrol sama wanita lain. Kamu juga Renata seharusnya kamu tahu jika sekarang itu kak Andre adalah suami aku jadi kamu gak usah macam-macam sama kak Andre. Apa jangan-jangan kamu mau merebut kak Andre dari aku? Kalau benar kamu benar-benar w************n," hina Sania dengan sangat keras. "Sania apa yang kamu katakan tentang Renata? Jaga mulut kamu," kata Andre yang marah terhadap Sania. "Oh kakak lebih membela wanita sialan ini daripada aku istri sah kakak. Ingat kak aku ini istri kakak dan bahkan sebentar lagi kita akan memiliki anak tapi kenapa kakak masih lebih memilih dia," teriak Sania dengan nada yang kesal. Renata muak berada di situasi yang tak penting ini. Ia sudah berusaha untuk menahan semuanya tapi sepertinya situasi sudah tak mendukungnya. "Dengar ya Sania. Aku sudah terlalu lelah menanggapi semua drama yang kamu katakan tentang aku. Asal kamu tahu setelah Andre menikah dengan kamu aku sudah tidak pernah terlibat hubungan apapun dengan dia. Karena aku menganggap semuanya sudah selesai. Seharusnya kamu bilang kepada suami kamu untuk tidak pernah mengganggu hidup aku. Jangan pernah menghubungi aku dengan segala kata-kata manisnya yang membuat aku muak. Jadi jangan pernah kamu berbicara kasar ataupun kotor lagi di hadapan aku karena semua tuduhan yang kamu tuduhkan kepada aku tidak benar. Kalau kamu masih tetap melakukannya maka tanpa segan-segan aku akan melaporkan kamu ke polisi dengan tuduhan pencemaran nama baik." Renata pun menekankan semuanya dengan penuh penekanan. Sania pun terlihat sangat marah dan kesal ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Renata. Selama ini ia sangat membenci sepupunya itu. Karena ia selalu saja mendapatkan sorotan dari orang-orang di luar sana. Memiliki karier yang bagus, wajah cantik, dan juga Keluarga yang sangat harmonis. Ditambah lagi ia juga memiliki Andrea yang sejak dulu sudah ia sukai. Maka dari itu Sania melakukan segala macam cara untuk merebut Andre dari pelukan Renata walaupun itu dengan cara yang kotor sekalipun Sania tak peduli. "Renata, "panggil Andre yang masih ingin bicara dengan Renata. Tapi belum sempat ia mengejar Renata tangannya sudah dipegang erat oleh Sania. "Kakak ngapain mengejar wanita itu. Kakak harus ingat kalau hubungan kakak dengan wanita itu sudah berakhir dan sekarang kakak sudah menjadi suami aku. Jadi kakak hanya boleh fokus dengan aku," kata Sania dengan nada yang menahan amarah. "Sialan," umpat Andre. Andre hanya bisa mengumpat karena ia harus terjebak di situasi yang tak menyenangkan ini. Seharusnya ia sudah menikah dengan Renata wanita yang sangat ia cintai sejak dulu hingga detik ini. Tapi semuanya hancur ketika ia dijebak oleh Sania yang memang sejak lama sudah sangat menyukai dirinya. Sania menjembaknya hingga akhirnya mereka terjebak di sebuah malam panas dan penuh gairah. Akibat apa yang dilakukan mereka berdua akhirnya Sania hamil. Jadi mau tak mau Andre pun harus menikahi Sania karena ia tak mungkin membuang darah dagingnya sendiri. Walaupun semua itu harus ia bayar mahal dengan kehilangan wanita yang luar biasa seperti Renata. Andre benar-benar tak terima ketika harus berpisah dengan Renata. Di tambah lagi tadi ia sempat melihat seorang laki-laki yang membantu Renata. Melihat Renata dekat dengan seorang laki-laki membuat emosi Andre langsung meledak. Ia tak suka jika Renata dekat dengan laki-laki lain karena sampai kapanpun Renata hanya miliknya. Ia bahkan sudah memiliki rencana jika nanti Sania sudah melahirkan ia akan menceraikannya dan setelah itu ia akan kembali mengejar Renata. Sementara itu Adrian yang bingung dengan situasi yang baru saja terjadi pun memilih untuk mengikuti wanita yang ia sukai itu. Bahkan sekarang secara terang-terangan ia berada di samping sang wanita. "Kamu ngapain ada disini dan sekarang mengikuti aku?" bentak Renata yang sedang dalam suasana hati tak baik. "Aku disini karena aku jadi fotografer di acara ini. Kalau alasan aku mengikuti kamu ya karena aku ingin menemani kamu aja. Aku tahu jika kamu butuh seseorang yang bisa mendengarkan rasa kesal kamu. Dan aku siap mendengarkan semua rasa kesal dan marah yang kamu rasakan," jawab Adrian yang masih saja terus mengikuti Renata. Renata yang mulai kes dengan tingkah Adrian pun menghentikan langkahnya dan sekarang menghadap kearah Adrian. "Aku gak butuh siapa-siapa untuk mendengarkan semua rasa kesal yang aku rasa. Lebih baik kamu jangan suka ikut campur urusan aku. Kalau gak kamu mau berhenti dari kantor gara-gara suka ikut campur urusan bos kamu," ancam Renata kepada Adrian. "Ini bukan di kantor jadi kamu bukan bos aku. Selain itu kamu kalau sedang marah kayak gini kelihatan semakin cantik sayang. Laki-laki tadi sangat rugi meninggalkan kamu demi wanita lain yang jauh lebih segalanya daripada kamu. Aku jadi semakin tertantang untuk bisa menaklukkan hati kamu Renata Dewangga," kata Adrian tepat di telinga Renata. Renata melebarkan matanya ketika melihat Adrian begitu dekat dengannya. Rasa kesalnya semakin memuncak ketika melihat laki-laki yang sangat ia benci ini ada di hadapannya. "Kenapa diantara semua orang yang ada disini aku harus bertemu dengan kamu. Laki-laki sok percaya diri dan juga bikin kesel kayak kamu. Aku benar-benar gak habis pikir dengan apa yang terjadi," jawab Renata sambil menatap marah kearah Adrian. Bukannya marah Adrian semakin tertantang untuk bisa menaklukkan wanita yang ada di hadapannya ini. Karena wanita yang ada di hadapannya ini memiliki suatu hal yang unik yang sulit untuk Adrian jabarkan. Yang pasti wanita yang ada di hadapannya ini memiliki suatu aura yang bisa membuat Adrian terpana dan tak bisa lari ke lain hati. "Kamu pernah berpikir gak kalau mungkin saja kita berjodoh. Buktinya saja kita sering bertemu di tempat-tempat yang tak terduga kan? Kamu ingat ketika mobil kamu mogok kita bertemu. Dan sekarang bahkan ketika kita berada di luar kota pun kita masih bisa bertemu. Kalau begitu bisa dikatakan kalau kita berjodoh. Betul kan sayang?" tanya Adrian sambil menampilkan senyum indahnya. "Kamu terlalu percaya diri sekali. Ini semua hanya kebetulan saja. Jadi jangan terlalu besar kepala. Selain itu aku gak mau dengar kamu memanggil aku dengan panhgil yang menjijikan seperti itu. Aku benar-benar muak mendengarnya," perintah Renata melarang mengambilnya dengan sebutan sayang. "Tapi sayangnya aku gak bisa melakukan hal itu. Aku akan tetap memanggil kamu sayang diluar jam kerja. Kamu harus siap dengan semuanya," tolak Adrian dengan santainya. Renata tak mau banyak bicara lagi karena percuma juga membalas perkataan dari laki-laki yang ada disampingnya. Ketika Renata akan pergi menjauh dari Adrian tiba-tiba sang ayah memanggilnya dan tentu saja ia melihat Adrian yang berada di sampingannya. "Sayang dia siapa?" tanya sang ayah ketika melihat keberadaan dari Adrian. "Dia bukan siapa-siapa yah. Hanya orang yang tidak dikenal," jawab Renata yang enggan mengenalkan Adrian. "Selamat malam pak. Perkenalkan nama saya Adrian France saya teman kantor dari Renata dan juga orang yang suka dengan Renata," jawab Adrian yang mengatakannya tanpa rasa malu sama sekali. Renata langsung memelotokkan matanya kearah Adrian karena mendengar apa yang dikatakan Adrian di depan ayahnya. Tentu saja Renata sangat tak menduga jika Adrian berani mengatakan hal tersebut. Sang ayah pun menatap kearah sang putri untuk meminta penjelasan kepada putrinya tentang laki-laki yang ada di samping putrinya. Tapi Renata tak memberikan jawaban apapun dan lebih memilih mengajak sang ayah untuk pergi dari sana. Sang ayah pun hanya mengikuti kemana Renata mengajak pergi. Akhirnya Renata pun ikut bersama dengan sang ayah serta sang ibu untuk melanjutkan acara pernikahan dari Wanda. Selama acara berlangsung Rissa lebih memilih bersama dengan ayah dan ibu. Ia masih bisa melihat ketika Andre terus menatapnya. Serta Sania juga menatapnya tatapan penuh kebencian tapi Renata tak mau menggubrisnya. Tapi yang membuatnya tak nyaman ketika Adrian yang memang bekerja di acara pernikahan Wanda sebagai fotografer. Entah bagaimana bisa Adrian bisa mendapatkan pekerjaan disini. Walaupun Renata tak suka dengan Adrian tapi ia sangat tahu bagaimana kemampuan dari Adrian yang memang tak bisa diragukan lagi. Tapi walaupun begitu Renata tetap tak suka dengan tingkah Adrian yang suka seenaknya sendiri. "Yah aku ke toilet dulu sebentar ya. Nanti kalau udah selesai dari toilet baru kita kembali ke hotel," kata Renata kepada kepada sang ayah. Sang ayah pun hanya menganggukkan kepalanya. Setelah itu dengan berjalan dengan hati-hati Renata pun berjalan menuju kearah toilet. Ia hanya ingin keluar sejenak dari orang-orang yang memang kepalanya sakit. Sesampainya di toilet Renata menatap dirinya di cermin. Wajahnya terlihat sangat lelah setelah apa yang ia alami baru saja. Ia benar-benar tak tahu harus berkata apa lagi. Kenapa ketika ia mau mencoba untuk bangkit dari segala keterpurukan tapi masih saja ada orang yang selalu membuatnya merasa tak nyaman. Terutama orang-orang dari masa lalunya. "Hahhhhh..." Renata menghembuskan nafasnya karena merasa dadanya sesak atas apa yang terjadi. Ia memutuskan setelah ini akan mengajak kedua orang tuanya untuk pergi dari sini karena Renata butuh istirahat. Renata pun mencuci tangannya sebelum beranjak keluar. Tapi ketika ia akan keluar dari toilet ia melihat ada Andre yang entah tiba-tiba bisa masuk ke dalam toilet itu. "Mau apa kamu kesini. Keluar," kata Renata dengan tegas. Bukannya pergi Andre memilih untuk masuk kedalam dan tanpa Renata duga Andre mendekat kearahnya dan menghimpit tubuhnya ke dinding. "Lepas Andre," teriak Renata yang memberontak. "Siapa laki-laki itu?" tanya Andre dengan tatapan yang marah. "Itu bukan urusan kamu lagi. Kita sudah tidak punya hubungan apapun jadi kamu tidak berhak atas apapun. Jadi lepasakan aku," teriak Renata keras. "Kamu tidak akan pernah bisa pergi dari aku Renata. Aku tidak akan membiarkan siapapun memiliki kamu," kata Andre dengan tatapan yang tajam. Renata tak suka ketika Andre berkata seperti itu. Ia sangat mengenal Andre karena ia sudah mengenal Andre cukup lama. Dan ia tak suka melihat tatapan seperti ini dari Andre karena hal itu membuatnya dalam bahaya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN