Siang itu, ruang rawat Kate di rumah sakit masih terasa sunyi. Kate duduk di tepi ranjang, menatap keluar jendela. Tubuhnya masih lemah pasca pingsan karean kelelahan, bukan lelah bekerja, tapi pikirannya jauh lebih letih akibat tekanan fitnah yang terus menghujamnya tanpa henti Pintu terbuka perlahan. Sang suami tampak masuk ke dalam, diikuti seorang wanita tua dengan jas elegan. Kate menoleh, matanya langsung membeku. Nyonya Wang—wanita yang selama ini selalu memandangnya dengan dingin—berdiri di ambang pintu. Kate refleks ingin berdiri, tapi Axel menahan bahunya. "Tetap duduk, Sayang. Kamu sakit…” bisik pria muda itu tenang. Kate menoleh kawatir, dia memastikan apa yang di ucapkan sang suami tidak memberikan efek buruk. “Aku bisa berdiri, Sayang. Cuma capek aja, kan? Bukan yang sakit

