Serangan Baru

2599 Kata

Malam itu, Kate duduk sendirian di kamar. Lampu meja redup, bayangannya jatuh di dinding dengan wajah yang penuh luka batin. Ponselnya terus bergetar oleh notifikasi—komentar, pesan, bahkan hujatan yang tak berhenti masuk di layar ponselnya. "Perempuan murahan." "Pantas saja keluarga besar menolakmu." "Kasihan Axel, istrinya selingkuh." “Kalau pria setampan Axel saja di selingkuhin, bagaimana mungkin pria jelek lainnya? Dasar wanita tidak tahu diri” “Wanita serakah! Sudah dapatkan yang sempurna, malah cari yang sampah!” Kate menjatuhkan ponselnya ke lantai, lalu menutup wajah dengan kedua telapak tangan. Air matanya mengalir deras, tubuhnya bergetar. Dia merasa seolah semua pengorbanannya tak ada artinya—bahkan darah yang dia berikan untuk menyelamatkan nyawa kakek Kwon kini tengge

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN