Penghianat yang ku benci itu Sahabat sendiri

1042 Kata
Mentari''......! Ayo kita keluar. Teriak Irma dari luar pintu kamar. "Mentari pun membuka pintu kamarnya. Dan terpana melihat pakaian yang di pake oleh Irma. "Ir.....! Loe gak salah keluar dengan pakaian begini. Tatap Mentari dengan keheranan. "Emang kenapa'' Tari." Jawab Irma santai. "Mentari...! Geleng geleng kepala nya.! bener bener aku tak habis pikir'' ucap Mentari dalam hati. "Ayo.....'' ajak Irma sambil menarik tangan mentari untuk keluar dari Apartemen. "Ir......! kita mau kemana. Jawab Mentari yang sudah berjalan mengikuti kakak kelasnya itu. "Pokok nya kita akan senang senang malam ini. Kata Irma yang sudah masuk kedalam lifs. "Mentari hanya pasrah mengikuti. Irma yang sudah keluar dari lifs dan menuju kearah mobil nya. "Tari.....! kau nanti di sana jangan gugup ya. Pinta Irma memberi tahukan kepada gadis yang baru saja tiba di Kota Jakarta. Mobil Brio Satya pun keluar dari gedung Parkir Apartemen tempat dimana Irma tinggal membelah jalanan ibu kota di malam hari menuju satu gedung dengan parkiran yang cukup luas dan berjejeran mobil mewah lainya yang merek dan tipe berbeda. "Mobil yang di kendarai oleh Irma pun berhenti tepat di samping mobil Pajero sport warna putih. Dan mereka berdua pun turun dari mobil nya menuju pintu masuk. "Ir......'' tempat apa ini?" Tanyaku penasaran melihat kesana kesini berjejer mobil mobil mewah. "Ayo....! pokok nya kamu ikut aja. "Ajak Irma yang menarik tanganku untuk masuk kedalam ruangan yang begitu masuk melihat lampu yang gemerlapan dan orang orang yang sedang berjoged ria antara pria dan wanita tua mau pun muda. "Mentari kamu duduk dulu ya...! disini aku mau nemuin teman aku sambil memesan minuman." Kata Irma sambil menunjuk temannya seorang wanita yang setengah tua. "Mentari tidak menjawab. Irma yang sudah meninggalkan dan sedang mengobrol bersama wanita tua itu serta beberapa lelaki yang sedang berada di pojok ruangan itu. Mentari pun duduk di meja yang tadi Irma menyuruhnya. Acara semakin meriah dengan seiring nya waktu yang semakin malam. Irma dan teman temannya beserta tiga lelaki menghampiri Mentari. mereka minum minuman beralkohol sambil menari di kursi sofa yang ada di ruangan itu. "Irma dan teman temannya sangat bahagia. Mentari hanya minum minuman non alkohol. Dia baru pertama masuk ketempat beginian. dan terasa takut saat ini. "Irma datang menghampiri mentari membawa segelas minuman beralkohol. memberikan kepada mentari. "Tari minum sedikit saja. Sebagai tanda kau datang ke Jakarta dan aku akan membantu segala kesusahan loe." Ucap Irma. "Maap" Gue tidak minum'' jawab mentari. "Sedikit saja dan kali ini saja. Gue jamin loe tidak akan mabuk. bujuk Irma. "Nggak. Gue dah janji sama Nenek dan bibi Leni. nggk akan minum minuman yang beralkohol." Tolak mentari. "Ayo.... dong Tari. Dikit aja. Loe tidak akan mabuk. Atau loe dah tidak menganggap gue teman. Ucap Irma sedikit marah. "Mentari merasa tidak enak hati. Dia mengambil gelas yang di sodorkan oleh Irma dan meminumnya. "Mentari meringis pahit merasakan minuman tersebut membakar tenggorokan nya. "Ini baru teman ku. Ucap Irma sambil melirik seorang wanita tua dan lelaki paruh baya yang memperhatikan Mentari sejak tadi. "Mentari baru pertama minum beralkohol. Dia sudah mulai pusing. "Ir......! Pulang yuk..." Ajak Mentari. "Bentar lagi. Masih sore juga. Ucap Irma masih asyik berjoged ria. "Mentari beranjak dan berjalan terhuyung huyung. Dia berniat untuk keluar dan pulang. Kepala nya sangat berat. "Seorang Pria sejak tadi memperhatikan nya. berjalan mendekati dan langsung memapahnya keluar. Ketika dia hampir terjatuh. lalu membopong membawa nya keluar. Dia tersenyum tipis kearah Irma. "Lepaskan" Tolak Mentari. "Tapi tubuhnya yang lemah dan kepala nya yang pusing membuatnya hanya mampu bicara Tampa mampu melawan. "Mentari pun di bawa masuk kedalam mobil lelaki paruh baya. Dan melesat mobil mewah itu meninggalkan tempat Club malam itu. "Mobil mewah pun berhenti tepat di hotel bintang lima dan langsung membawa gadis usia 19 tahun itu dengan di papah karna lemah dan rasa pusing nya dia tidak bisa melawan. "Setelah sampai di kamar hotel lelaki tua itu langsung merebahkan gadis cantik itu kedalam ranjang nya. sedangkan dia buru buru membuka seluruh baju nya hingga telanjang bulat. Hingga benda pusaka nya menjulang tegak bagaikan tongkat komando yang siap di masukan dalam sarang nya. "Ayo.....! Cantik kita bersenang senang malam ini. Karna temanmu sudah menjual nya kepada saya" kata lelaki tua itu sambil tersenyum dan lidahnya menjulur. "Mentari Bergidik ngeri melihat lelaki paruh baya yang ada di hadapannya. dengan telanjang bulat. Dan dia hanya bisa berdoa dalam hati meminta pertolongan kepada Tuhan semesta Alam sesuai nasehat dari Mamang Irsyad dan bibi Leni serta Nenek nya. "Anakku.....! jangan takut hajar dan lawan lelaki tua itu dengan akal dan otak mu'' bisik satu Suara yang tak kasat mata dan suara nya seperti suara bunda....! "Mentari pun mengangguk bisikan dari suara yang tak kasat mata itu dan mulai tersenyum kepada lelaki tua yang berdiri di hadapannya. "Om........! Aku mau ke kamar mandi dulu mau buang air kecil apakah om mau menunggu ku'' ucap nya manja sambil membelai d**a lelaki itu dengan mesra. "Walaupun jijik yang di rasakan oleh mentari tapi tidak ada cara lain untuk di lakukan oleh mentari agar rencana yang ada di otak nya lancar dan dia selamat. "Jangan lama lama yaa sayang. Ini si o***g sudah tidak tahan pengen masuk ke sarang nya. Kata lelaki itu sambil memegang o***g nya dan di urut urut oleh tangannya. Sehingga membuat mentari ingin muntah di hadapan pria yang sudah bau tanah itu. "Iya......! Om sayang. ''balas mentari manja, seraya berjalan kearah kamar mandi nya. Sedangkan Badot tua itu langsung membaringkan tubuh nya di kasur spring bed yang empuk dan membayang kan membelah duren yang masih perawan. "Mentari yang sudah berada dalam kamar mandi dia mondar mandir memikirkan bagaimana cara nya agar dia bisa keluar dari kamar hotel nya Tampa harus di ketahui oleh lelaki tua itu. "Di saat. Mentari sedang memikirkan sesuatu untuk kabur dari lelaki tua itu seketika perutnya mendadak mules dan dia pun mendapat kan ide nya. Setelah itu, Mentari menjalankan rencananya. Dia buang air besar dan melumuri tubuhnya dengan kotoran. Dia memenuhi rambut, muka, d**a hingga tangan dengan kotoran. Dia sendiri sempat mual dan muntah. Sambil menangis, dia berkata, “Ya Allah ya Rabbi. Tolong lah hamba dari marabahaya ini hanya kepadamu hamba meminta pertolongan dan berserah diri. Dia pun keluar dari kamar mandi. Begitu lelaki tua itu melihatnya, ia terkejut bukan main. Dia merasa jijik dan berteriak. Dia mengusir gadis itu dan mengatainya gila. Bersambung.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN