Mata Ketiga

1040 Kata

Langit sore berwarna kelabu ketika Nathaniel dan Alika dibawa ke sebuah gudang tua di pinggiran kota. Rafi berjalan di belakang mereka, menunduk, seolah tak sanggup menatap wajah Alika yang masih memeluk tas kecil berisi dokumen dan flashdisk rahasia itu. Rayven menyusul perlahan, di sisi kirinya berdiri Aurelia—dengan wajah tanpa ekspresi. Nathaniel melirik Aurelia beberapa kali, namun tak dapat membaca isi hatinya. Dia hanya tahu, wanita yang dulu ia cintai kini berdiri di sisi musuh, dan itu cukup untuk meremukkan hatinya. "Ikuti saja perintahnya," ujar Aurelia pelan saat melewati Nathaniel. Nada suaranya datar, tapi cukup untuk membuat Nathaniel menangkap sesuatu yang aneh. Mereka dikurung dalam ruang berjeruji besi di dalam gudang. Dingin, berdebu, dan pengap. Nathaniel duduk denga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN