Menuruti Gairah Rayven

1098 Kata

[21+ part] Hujan baru saja reda ketika mobil hitam itu berhenti di depan gerbang besi tinggi. Lampu-lampu taman memantulkan cahaya lembut ke permukaan basah halaman. Alika duduk di kursi penumpang, tangannya diam di pangkuan, dingin menembus kulit meski AC mobil sudah lama dimatikan. Sepanjang perjalanan ia hanya diam. Tidak ada percakapan, hanya suara mesin dan sesekali dentingan jam tangan Rayven yang bersentuhan dengan lingkar kemudi. Gerbang terbuka pelan. Mobil meluncur masuk ke halaman luas yang dipenuhi taman rapi dan pohon-pohon hias. Bukan lagi rumah persembunyian yang sempit dan serba terkunci—ini adalah rumah besar yang pernah menjadi “kediaman resmi” mereka di mata orang luar. Tempat yang dulunya menjadi simbol kebebasan semu bagi Alika, sekaligus penjara emas yang membungkus

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN