Tiga hari terakhir bagi Alika terasa seperti berjalan di atas tali tipis yang terbentang di ketinggian. Satu langkah saja yang salah, ia tahu Rayven akan kembali menjadi badai yang tak segan merobek semua pertahanannya. Sejak pesta ulang tahun Abian Hadinata, ia memutuskan satu hal: ia akan bermain peran. Menjadi sosok yang Rayven inginkan—hangat di permukaan, tunduk di hadapannya, patuh pada setiap keinginannya—hanya demi mengendurkan jerat pengawasan yang membelitnya. Pagi pertama setelah pesta, Alika bangun lebih awal. Ia turun ke ruang makan mengenakan gaun rumah tipis berwarna krem yang sengaja dipilihnya karena ia tahu Rayven menyukai warna itu di kulitnya. Aroma kopi hitam memenuhi udara; ia menyuruh pelayan membuatkannya sebelum Rayven keluar dari kamar. Ketika pria itu muncul, ra