Rencana Menjemputmu

1803 Kata

Parkiran basah oleh sisa hujan yang baru saja reda. Lampu neon yang redup memantul di genangan, menambah suasana dingin dan penuh tekanan. Mobil hitam Nathaniel terhenti di sudut, mesinnya masih hidup. Dari arah gelap, dua pria berbadan besar yang sejak tadi mengetuk kaca kini membuka paksa pintu penumpang, membuat Alika terpekik kecil. “Keluar!” bentak salah satu dari mereka, tangannya kasar menarik pergelangan Alika. Nathaniel refleks menahan tubuh Alika dengan satu lengan, melindungi. Wajahnya menegang, matanya tajam, bukan lagi sekadar kebingungan seorang pria amnesia, tapi naluri seorang pengacara sekaligus lelaki yang tahu ini sudah di luar batas. “Lepaskan dia!” suara Nathaniel berat, bergema di ruang sempit parkiran. Salah satu bodyguard menoleh, menyipitkan mata. “Ini urusan R

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN