Pesta Kesekian Kali

1094 Kata

Hujan masih menetes tipis di luar ketika mobil hitam berhenti di halaman rumah mewah itu. Lampu-lampu taman yang tertata rapi memantulkan cahaya keemasan di permukaan jalanan yang basah. Alika turun dari mobil dengan langkah berat, tubuhnya masih dibalut gaun yang sejak tadi sudah terasa sesak. Nafasnya tercekat, bukan hanya karena udara lembap, tapi juga karena kenyataan pahit: ia baru saja dipaksa meninggalkan Nathaniel lagi. Bodyguard yang mengantarnya menutup pintu mobil dengan sedikit kasar. Lelaki itu berjalan di belakang Alika, seolah mengekori setiap langkahnya. Begitu mereka masuk ke ruang tamu, keheningan rumah membuat suasana terasa lebih mencekam. Alika berhenti, berbalik perlahan, lalu menatap bodyguard itu dengan sorot mata yang penuh perhitungan. “Apa kau berencana melapor

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN