Rahasia Aurelia

1286 Kata

Nathaniel duduk di kursinya yang empuk, jendela kantornya menghadap ke arah kota yang kini basah oleh hujan. Jemarinya mengetuk meja tanpa sadar, ritmenya kacau. Dari luar, gedung-gedung pencakar langit tampak memantulkan cahaya lampu jalan yang berkilauan di permukaan aspal yang licin. Namun pandangannya tak benar-benar fokus ke sana. Pikirannya justru melayang jauh, tersesat dalam keraguan yang semakin hari semakin sulit ia abaikan. Aurelia. Selama ini, wanita itu selalu ada. Ketika ia sadar di rumah sakit, wajah pertama yang ia lihat adalah wajah Aurelia—cantik, tenang, penuh kelembutan. Ia yang menenangkan dirinya, menjelaskan apa yang terjadi, bahkan menutupi segala kekacauan agar Nathaniel tidak merasa tertekan. Dari luar, Aurelia terlihat sempurna. Pasangan yang setia, yang tidak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN