[chapter 21+] Ruang sidang 4A di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan hari itu dipenuhi wartawan, pengacara, dan aparat berseragam. Isu tentang istri mafia yang menggugat cerai sudah tersebar ke mana-mana. Dan pagi itu, sorotan utama tak hanya pada Alika… tapi juga pada pria yang berjalan di sampingnya—Nathaniel Baskara. “Lika, jalan terus, jangan lihat ke kiri atau kanan,” bisik Nathaniel. Di belakang mereka, dua bodyguard berbadan besar mengikuti langkah cepat mereka, melindungi Alika dari kamera yang berusaha menyusup. Alika mengenakan setelan blazer krem dan celana panjang senada. Rambutnya diikat rapi, wajahnya nyaris tanpa riasan. Tapi sorot matanya tajam. Hari ini dia bukan korban. Hari ini dia adalah penggugat. Di dalam ruang sidang, Rayven Hartadi sudah duduk dengan santai.