Ingin Lebih Memiliki Nathaniel

1059 Kata

Pagi di pegunungan selalu lebih tenang. Udara masih segar, kabut tipis menggantung di antara pepohonan, dan suara burung terdengar jelas dari kejauhan. Tapi di dalam vila tempat Alika dan Nathaniel mengungsi, kedamaian itu terasa rapuh. Nathaniel duduk di meja makan, masih memakai kaus tipis dan celana santai. Wajahnya menegang. Di layar laptop-nya, video dari nomor tak dikenal itu terus diputar berulang. Gambar Aurelia yang menangis. Ancaman yang jelas. Dan kata-kata yang menusuk: “Kalau kau tidak menyerahkannya, kami yang akan datang mengambil.” Nathaniel memejamkan mata. Ia tahu ini bukan hanya gertakan. Rayven sudah mulai menyentuh orang-orang di sekelilingnya. Bukan hanya Alika, tapi juga Aurelia. “Pagi,” suara lembut Alika memecah keheningan. Nathaniel menoleh. Alika keluar dari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN