Nyaris Ketahuan

1348 Kata

Rayven baru kembali dari perjalanan bisnis singkatnya ke Singapura ketika laporan itu sampai padanya. Malam sudah larut, lampu kristal di ruang kerjanya memantulkan cahaya redup yang jatuh ke permukaan meja kayu hitam berlapis kaca. Ia masih mengenakan kemeja hitam dengan kancing bagian atas terbuka, dasi digantung longgar di leher, wajahnya tampak letih tapi matanya sama sekali tidak menunjukkan tanda ingin beristirahat. Justru tatapan itu penuh kewaspadaan. Seorang pria berjas gelap, salah satu orang kepercayaannya, berdiri dengan kepala menunduk, melaporkan bahwa siang tadi Alika keluar rumah dengan alasan berbelanja. Tapi catatan waktu tidak sesuai. Ia membutuhkan lebih dari satu jam di luar sebelum akhirnya kembali, lebih lama dari biasanya. Tidak ada bukti jelas ia bertemu siapa pun

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN