[Chapter 21+]
Nathaniel menatap sekeliling ruang tamu besar rumah keluarga Aurelia, napasnya sedikit berat. Dinding yang dipenuhi lukisan mahal, karpet Persia yang lembut di bawah kakinya, serta cahaya lampu kristal yang menyilaukan, seolah menciptakan ruang yang bukan hanya indah, tetapi juga menyesakkan. Meja panjang di tengah ruangan dipenuhi keluarga besar dari kedua belah pihak—keluarga Aurelia dan keluarganya sendiri. Mereka duduk berhadap-hadapan, seperti dua kubu yang bersiap menandatangani kontrak penting, hanya saja kali ini yang dipertaruhkan adalah hidupnya sendiri.
Ibunda Aurelia, dengan tatapan penuh kendali, tersenyum tipis. “Kami pikir tidak ada alasan untuk menunda lebih lama. Setelah kejadian yang memalukan di publik, keluarga kami ingin memastikan nama baik tetap terja
