99 : Upaya untuk Bebas

1188 Kata

            “Obatnya udah saya resepin, ya. Nanti bisa diambil di bagian pengambilan obat. Semoga cepat sembuh!”             “Makasih banyak dokter.”             Nabila mengangguk dengan senyum manis yang belum juga hilang terpatri dari bibirnya. Netranya mengikuti pasien terakhir keluar dari ruangan, hingga akhirnya pintu tertutup dan Nabila bisa menghela napas lega.             “Itu pasien terakhir buat pagi ini ‘kan?” Nabila bertanya pada Mark yang merupakan asistennya selama melakukan konsultasi.             Mark mengangguk. “Iya, nanti kita mulai lagi setelah jam istirahat. Lo mau makan sekarang bareng gue sama yang lain apa gimana?”             Nabila tersenyum lagi kali ini sambil menggeleng. “Gue misah, ya. Udah ada janji sama Jeno soalnya. Kalian makan duluan aja enggak apa-a

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN