Sejak diagnosa dipastikan, Edo nyaris tak bicara. Sekalipun gue banyak omong, walaupun gue sering bertanya, Edo hanya diam. Jika ia mengangguk, menggeleng, ataupun sekedar mengatakan ya atau ngga itu sudah cukup melegakan buat gue. Sama seperti kami, Edo pun terpukul dengan vonis yang ia terima.
Meningitis bukanlah penyakit semacam flu musiman yang bisa sembuh dengan beristirahat. Rasa sakit yang harus diterima oleh penderita bisa berkali-kali lipat. Begitu pula dengan resikonya, mulai dari perubahan perilaku, cacat, kondisi vegetatif, koma, hingga kematian. Dan yang Edo derita adalah salah satu jenis meningitis dengan angka kematian tertinggi.
Hari ini adalah hari ketujuh terapi amphotericin B. Hingga saat ini, hanya ada tiga obat yang diresepkan untuk penderita meningitis kriptokokus
