BAB 60: EDO - PERMINTAAN KEDUA

1583 Kata

Acara malam ini alhamdulillah rampung sudah. Sementara pihak wedding organizer membersihkan tempat acara, gue dan Nu Kaseps selonjoran di lobby. “Naon?” tegur Hasan kala mendapati gue yang melamun menatap para kru di dalam sana. “Usaha WO gitu modalnya gede ga ya?” “Henteu!” Ical yang menjawab. “Yakin maneh?” Kali ini Ical mengangguk seraya mencelupkan biskuit ke dalam kopi panasnya. “Asalkan maneh jago silat mah teu perlu modal!” Gue, Kenzo dan Hasan sama-sama mengerutkan kening. “Jago silat?” tanya Hasan. “He euh! Silat lidah!” “Gebloh sia!” maki gue. “Edan!” sambung Kenzo. Ical dan Hasan malah tertawa bersamaan. “Maksud urang, maneh bangun koneksi. Kenal sama yang punya sanggar, MUA, catering, florist, percetakan, usaha souvenir. Kalau ada yang mau nikah, maneh tinggal ngat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN