“Udah siap Do?” “Siap inshaaAllah, Bang.” “Good luck! Kabarin kalau udah S.Si.” Gue justru tertawa. S.Si? Siapa yang menyangka jika akhirnya sekitar sepuluh menit lagi gue akan membuka pintu sidang di hadapan gue ini. Bahkan gue sendiri rasanya masih kayak mimpi. “Siap, Bang. Thanks a lot. Mohon sumbangsih doanya,” ujar gue lagi “Beres my bro! Email aja, atau YM gimana hasilnya. Fokus. Give your best shoot!” “Oke, Bang. Pasti!” “Ya udah ya. Semua di sini doain lo.” “Hmm. Thanks again, Bang.” “Assalammu’alaikum.” “Wa’alaikumsalam.” Gue mengunci layar ponsel gue kembali, senyum simpul masih bertahan di wajah gue. Jujur gugup banget rasanya. Sidang komprehensif sekaligus skripsi gue akhirnya benar-benar di depan mata. Tapi menerima berbagai banyak doa sejak semalam, memb