HANNAH Dago Pakar, Bandung 2008 “Yuhuuu! Calon manteeen!” Aku terkekeh melihat wajah Manda yang terselip di antara bingkai dan daun pintu kamarku. Ternyata tak hanya Manda; Nindya, Zyva dan Diani pun ada di sana. “Ya ampun, kalian datang barengan?” “Yoi dong!” Diani yang menjawab. “Lo kapan balik, Nin?” “Kemaren banget, Na.” “Serius?” “Kenapa emangnya?” “Kirain gue malah ga bisa datang. Asik bulan madu.” “Ya datang dong, Na,” ujar Nindya seraya duduk di sampingku dan memeluk hangat. “Zyva... si Abang mana?” “Sama Papanya.” “Terus Adek kapan lahirnya?” “Sekarang juga bisa sih, Na!” “Ih, lo mah kebiasaan! Horor banget!” “Gue gitu! Seneng banget kan gue ngeliat Yuda panik liat gue jalan-jalan pake heels padahal udah dekat brojol,” ujar Zyva, bangga. “Terser