BAB 58: EDO, HANNAH - PRINCESS

1890 Kata

HANNAH "Edo!" panggilku begitu tiba di area dapur. Edo menoleh, tersenyum padaku walaupun bibirnya terlihat menggunamkan jumlah piring kotor yang sedang dihitungnya. "Aya Na? Kadieukeun atuh ka urang," ujar Ical seraya mengulurkan tangannya, meminta buku catatan catering yang kubawa. "Aya. Nih." "Eleuh, geus jadi urang Sunda nyak?" Aku hanya terkekeh pelan menanggapi candaan Ical. Ical kemudian membuka catatannya sendiri, mencocokkan dengan catatan di buku catering. "Teu cukup iyeu sih! Porsi tinggal sapertilu, moal sejam pestana." "Pake bahasa Indonesia aja ngapa Cal! Englishlah! Puyeng gue, ga ngerti!" ujar Bang Dirga yang memang sedari tadi juga membantu menghitung piring saji yang kembali ke dapur. Ya, di usaha catering seperti ini, jumlah porsi dan jumlah piring harus sesuai.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN