SAH. Ketika kata itu terucap dari para saksi yang hadir, ada perasaan lega dan berat di saat bersamaan. Lega karena akhirnya aku bisa menjadikan Anna istriku, berat karena aku langsung kepikiran dia yang masih terbaring di rumah sakit. Selama Akad berlangsung, Anna hanya ditemani Kak Dila. Akad dilaksankan di rumah Om Putra, tentu saja. Aku hanya datang bersama Ayah, Bunda, dan Mas Akhdan saja. Sedangkan dari pihak Anna, ada Om Putra, Tante Umi, sekaligus dua kerabat yang belum aku tahu siapa mereka. Selain itu, ada dua orang lagi dari luar. Sepertinya mereka adalah salah satu tokoh agama dan tokoh masyarakat yang Om Putra mintai tolong untuk menjadi saksi. Ya, pernikahanku hari ini benar-benar hanya dihadiri sedikit orang. Tak apa, yang terpenting adalah kesakralannya. Tante Umi l