42. Rival sesungguhnya

1661 Kata

Syuting berlangsung selama tiga hari dan selama itu juga Isyana terus bolak-balik Jakarta,Bogor. Lelah? Tentu saja. Tapi Isyana merasa senang. Seperti kembali ke dunianya, dunia yang membuat ia melupakan sejenak masalah yang ada dalam hidupnya. “Masih syuting?” Tanya Albi di suatu pagi. Kebetulan hari ini Isyana tidak ada jadwal syuting, tapi ada pertemuan di studio untuk proses editing. “Tidak.” Jawabnya singkat. Tiga hari lalu ia melupakan tugasnya sebagai seorang istri, tidak menyiapkan keperluan Albi seperti sarapan atau pakaiannya. Bahkan untuk merapikan rumah pun, Isyana meminta bantuan jasa art harian. Khusus hari ini, Isyana memiliki cukup banyak waktu untuk membuat sarapan dan menyiapkan pakaian Albi. “Kenapa?” Tanya Isyana, menoleh ke arah Albi. “Oma ingin bertemu.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN