Kembali kerja, Adila buka pintu kantornya. Kemudian duduk dan langsung buka komputer. Dia datang lebih cepat, karena pekerjaan dia menumpuk. Apalagi dapat kabar kalau Hera sakit, gejala tipus. Gara-gara terlalu sering lembur. Adila sudah yakin tidak akan ada yang bisa menguasai pekerjaannya apalagi berurusan dengan si bos judes itu. Detik demi detik, suara derapan langkah kaki mulai terdengar. Anak-anak sudah pada datang. Adila bodoh amat dengan suara itu. Kemudian, salah satu divisi berhenti memandang ruangan Adila. "Loh? Dil? Balik kerja lagi? Bukannya kamu resign?" heboh Tiwi, anak divisi administrasi bagian Pembelian. Pengganti Lita. "Iya, gak dikasih sama Pak Sandy buat resign. Soalnya Hera masih sakit. Jadi aku balik kerja sampai Hera sembuh," jawab Adila santai. Kedua tang