“Sudah semua kamu kemas?” Nike masuk ke dalam kamar Jemima yang memang terbuka sedikit pintunya dan duduk di meja belajar, memandangi Jemima yang tengah mengemasi buku-bukunya.
“Sudah, Ma, tinggal buku-bukunya ini,” jawab Jemima tersenyum pada sang mama.
“Kamu nanti tinggal sendiri di apartemen?” tanya Nike memastikan.
“Iya, Ma. Kak Aris tinggal di apartemen satunya.”
Nike mengangguk. “Beruntung kamu Jemi, dipertemukan dengan orang-orang baik. Semeru yang meskipun begitu, tapi soal uang juga royal ke kamu. Aris lebih baik lagi, dia mau menolong kamu yang sedang hamil begini. Mau menampung kamu di apartemennya pula.” Nike berkaca-kaca menatap Jemima.
Selama ini, dia pun sebenarnya sayang dengan Jemima. Dia juga kasihan pada Jemima yang kerja banting tulang untuk memenuhi kebutuhan kel
