Semeru pulang ke rumah sang papa, setelah tadi sempat bersitegang dengan ayah tirinya. Karena dia dianggap lancang sudah menegur pada Mama Putik dan Alia dengan nada tinggi. Hampir saja tadi terjadi adu pukul antara dirinya dan Om Sena, jika tidak dilerai oleh sang mama dan sekuriti. Papa Wisnu sedang berjemur di teras rumah saat Semeru tiba. Rupanya Amora juga berada di sana, sedang menyuapi ayah mereka. “Selamat pagi,” sapa Semeru pada mereka semua. Lantas menyalami sang ayah. Semeru berjongkok di depan sang ayah yang tersenyum melihatnya. “Maaf, beberapa hari kemarin saya sibuk, jadi tidak sempat pulang, Pa,” ucap Semeru pada sang ayah. “Iya, nggak apa-apa.” Wisnu menjawab lirih dan tersenyum hangat pada sang putera. Semeru berdiri dan memeluk Wisnu sebentar, lalu bertanya pada Amor