51. Ingatan Tentang Seseorang

2523 Kata

Aku terbangun ketika merasakan ada tangan yang bergerilya di wajahku. Dahiku, mataku, hidungku, daguku, pipiku, bahkan bibirku, semuanya diabsen satu persatu. Aku yang awalnya masih enggan bangun, mau tak mau harus membuka mata. “Masih ngantuk ... jangan gangguin mulu!” aku menyingkirkan tangan itu pelan. “Udah jam lima lebih, sayang. Adzan subuh udah dari tadi. Cepet bangun. Jangan males-malesan.” Aku melirik jam dinding, dan memang benar, jarum pendek sudah ada di angka lima sementara jarum panjang di angka satu. “Lima menit lagi, please ....” “No. Ini memasuki periode matahari terbit lebih awal. Cepet bangun, Nay.” “Ya udah, iya.” Dengan kondisi yang masih terkantuk-kantuk, akhirnya aku duduk. Serius, mataku rasanya lengket sekali. Ketika aku hendak merebah lagi, ada tangan ya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN