Langit sore begitu cerah ketika Nindy duduk bersantai di teras samping rumah. Wanita itu membaca buku yang ia ambil dari perpustakaan pribadi Ethan. Di sana banyak buku yang mengajarkan filsafat kehidupan dan berbagai teknik penguasaan kinerja diri sendiri. Cukup heran sebenarnya Ethan punya buku sebanyak itu untuk apa. Akan tetapi melihat bagaimana pandainya pria itu menjadi alasan kuat buku-buku itu ada.
Nindy tak bisa membayangkan bagaimana sejak kecil hidup dengan segala tekanan seperti itu. Pastinya akan sangat membosankan.
"Ibu!"
Suara teriakan Elang terdengar membuat Nindy mengangkat pandangan dari buku yang di pegang. Ia melihat Elang yang duduk di sepeda barunya bersama Antoni yang sudah ngos-ngosan karena sejak tadi Elang belum ingin berhenti. Pria itu rasanya ingin mengumpat
