Keesokan paginya Ethan terbangun dengan punggung yang luar biasa sakit. Ia melirik sekelilingnya yang sudah sepi. Sepertinya Nindy dan Elang sudah bangun terlebih dulu. Ethan beranjak duduk seraya mendesis pelan. Bibirnya tak mampu menahan cemoohan terhadap dirinya sendiri karena rela tidur di kasur yang keras dan membuat tubuhnya sakit semua. Dan yang lebih menyebalkan ia melakukan itu demi seorang wanita yang bernama Nindy. "Memang hanya satu wanita itu yang bisa membuatku menjadi seperti ini," decih Ethan menyadari jika yang ada di otaknya ini memang hanya Nindy. Semua badai akan ia lewati selama Nindy ada di sampingnya. Ethan melirik ponselnya yang tergeletak di samping kasur. Setelah membalas pesan dari Antoni ia beranjak bangkit lalu keluar kamar. Melirik sekelilingnya yang juga