Ethan memperhatikan punggung Nindy yang bergerak halus. Ia tahu wanita itu tidak tidur namun sengaja berpura-pura tidur untuk menghindarinya. Bibir Ethan tertarik menjadi senyuman sinis, tangannya bergerak pelan mengusap lengan Nindy yang terbuka. "Elang pulang jam berapa?" tanya Ethan. "Kalau masih lama, aku mau lagi." Nindy awalnya sengaja tidak menjawab menghindari pria itu. Namun, ucapan Ethan selanjutnya membuat matanya terbelalak lebar. Ia merasakan pria itu ingin menindihnya membuat ia buru-buru membalikkan badan seraya menahan dadanya dengan cepat. "Elang sebentar lagi pulang. Sebaiknya kau mandi, aku akan menyiapkan makanan." Tubuhnya bergerak halus ke sisi kasur dengan selimut yang masih digenggam erat. Ethan mengernyit jengkel. Mana mungkin ia akan melepaskan Nindy begitu s