Ethan dan Nindy memasuki kamar president suit yang sudah disiapkan oleh teman-temannya itu. Tempatnya sudah dihias dengan bunga mawar merah yang ada di sepanjang lantai. Lilin-lilin aroma berada di beberapa titik yang menambah suasana menjadi syahdu. Ketika memasuki kamar itu tubuh Nindy meremang. Ditambah suara pintu yang dikunci membuat jantungnya berdegup tak karuan. Ethan tersenyum tipis melihat hal yang disiapkan oleh teman-temannya itu. Dengan gerakan lembut ia meraih pinggang Nindy. "Ayo," bisik Ethan. Nindy semakin gugup hingga senyumannya terasa kaku. Ia melangkah pelan mengikuti Ethan yang menuntunnya ke sisi ranjang. Di sebelah sana ada pintu kaca yang terhubung langsung dengan kolam renang dengan pemandangan laut karena hotel yang dipilih ada di daerah ancol. Gordennya t

