Tak terasa malam datang lebih cepat. Sejak kepulangannya tadi Ethan langsung mengurung dirinya di dalam ruang kerja tanpa melakukan apa pun. Hari ini memang sangatlah berbeda dari hari sebelum-sebelumnya. Dimana ia telah menyerahkan seluruh dunia yang di genggamnya pada satu-satunya tujuan hidupnya. Berulang kali Ethan menyangkal jika Nindy-nya tidak akan berkhianat. Ia masih sangat yakin jika ini hanyalah kesalahan saja dari laporan yang Antoni berikan. Namun, semakin lama ia merenung justru pikirannya jadi terbuka. "Kau benar-benar mengkhianatiku, Nindy!" Ethan melempar semua benda yang ada di meja dengan kekuatan penuh. Wajahnya memerah oleh amarah yang meluap-luap. Namun, bangsatnya dalam hati kecilnya keyakikan itu masih ada. Ia perlu waktu yang cukup lama hingga akhirnya membera