Secepat angin yang berhembus tubuh Marka terhempas dengan kuat begitu Ethan melayangkan pukulan telak pada pria itu. Amarahnya yang sudah merajalela kian menjadi-jadi ketika kalimat provokatif yang dilontarkan Marka. Dengan gerakan yang sangat kasar Ethan menarik kerah baju sahabatnya itu setelah ia memberikan luka di sudut bibirnya. "Maksud lu apa ngomong gitu, ha? Lu seneng lihat gua hancur kayak gini?" hardik Ethan hampir saja menghajar Marka lagi akan tetapi pria itu mendorong bahunya dengan kasar. "Enggak ada gunanya emang ngomong sama lu." Marka mengusap sudut bibirnya yang berdarah. "Gua kayak gini mau lu maju, cari Nindy lagi. Bukan malah mabuk-mabukan nggak jelas. Kalau musuh lu tahu kondisi lu kayak gini, yang ada makin banyak masalah." Marka memang tidak punya niatan lebih.