Siang ini pasukan Jenny yang loyal kembali berkunjung ke butiknya. Mereka semua hadir dan membuat kericuhan di sana. bagi Jenny tentu saja hal itu seperti sebuah keuntungan ganda. Selain bisa bersenang-senang, kehadiran mereka juga mendatangkan income. Kumpulan maniak shopping itu kini sedang asyik memilih berbagai mode baju sambil sesekali bergosip sesamanya. Ayu sang asisten Jenny yang sudah mengenal mereka pun ikut terlibat dalam obrolan hangat itu. “Eh iya Jen... by the way pacar kamu Novan, kan?” tanya Maretta, sosok perempuan berbadan gempal dengan polesan lipstik merah tebal di bibirnya. Senyum di wajah Jenny perlahan menciut mendengar pertanyaan itu. Raut tidak nyaman jelas tergambar di wajahnya. “Memangnya kenapa, Mbak?” Maretta tersenyum, lalu menyenggol pundak Jenny dengan ta