Dua Minggu dalam penantian. Bukan Tiara menunggu Edo datang dan menunjukkan itikad baiknya, setelah tahu bahwa Davina adalah putrinya. Tapi selama dua Minggu ini Tiara benar-benar menunggu dengan tidak pasti. Tidak ada tanda-tanda lelaki itu kembali mengusik hidupnya. Seharusnya Tiara senang dengan diamnya Edo, tapi jauh di lubuk hatinya yang paling dalam Tiara justru merasa kecewa. Kecewa dengan kenyataan bahwa lelaki itu masih bersikap sama. Ngotot' di awal, tapi pada akhirnya dia hanyalah lelaki yang tidak memiliki cukup nyali. Bahkan di usianya yang sekarang sudah sangat dewasa, Edo tidak bisa mengambil sikap tegas untuk dirinya sendiri. Mungkin ia masih sangat bergantung pada kedua orang tuanya, hingga setiap keputusan yang diambil di hidupnya harus berdasarkan persetujuan ora