Sebenarnya Rima tidak benar-benar pergi dari lobi rumah sakit. Ia masih menunggu Edo, di salah satu sudut yang tidak terlihat. Ia hanya ingin memastikan sesuatu dan lebih memilih untuk diam. Namun kepastian yang di tunggunya, justru membuat hatinya semakin tercabik. Sakit untuk kesekian kalinya, namun Rima sadar apa yang dilihatnya saat adalah penentu masa depannya nanti. “Kenapa kamu bisa sampai sejauh ini, Rima?” tanyanya pada diri sendiri. Terkadang ia merasa seperti manusia bodoh, dimana ia tidak mampu mengungkapkan kekecewaan yang dirasakannya. Ia memilih terlibat dalam situasi rumit yang akan membuatnya terlihat semakin menyedihkan. Tapi Rima ingin menunjukkan bahwa ia ingin bersaing dengan adil, menemukan keadilan dan cinta untuknya tanpa harus menjadi penjahat apalagi menyakiti o