75. Ayahku..

1234 Kata

Tiara terdiam menatap hampa ke arah jendela kamar dimana waktu sudah menunjukkan pukul dua dini hari dan ia belum juga tidur. Duduk di tepian tempat tidur dengan memegang erat kemeja milik Edo. Lutut dan siku nya terluka, tapi Mbak Imas sudah mengobatinya dengan memberikan plester dan obat khusus luka. Luka dan memar yang lumayan parah, tapi anehnya ia tidak merasakan apapun, bahkan sakit pun tidak. “Ibu.. ibu..” terdengar rengekan Davina, yang membuat Tiara langsung menoleh ke arah gadis kecil itu. Tubuh Davina menggeliat, memanggil namanya berulang kali dan diakhiri dengan tangis. “Iya, Sayang. Ibu disini.” Tiara segera mendekati Davina, memeluk gadis kecil itu dan menenangkannya. “Ibu,, aku takut.” lirihnya pelan, mungkin Davina bermimpi buruk dan terbawa sampai ke dunia nyata.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN