33. Belahan jiwa

1228 Kata

“Hai..” Rima melambaikan tangannya ke arah Edo, saat keduanya sepakat untuk bertemu. Satu Minggu tidak bertemu membuat Rima begitu merindukan kekasihnya itu. Jika dipikir lagi, satu Minggu terakhir menjadi waktu terlama keduanya tidak bertemu. Biasanya, Rima atau Edo kerap menyempatkan waktu untuk bertemu, meski hanya sekedar makan bersama. “Kangen banget tau,” Rima memeluk Edo, mencium lembut pipi lelaki itu. “Sibuk banget, ya?” mengurai pelukan tapi masih melingkarkan kedua tangannya di pundak Edo. “Iya. Ayo,” ajaknya. Edo memang selalu beralasan sibuk. Bukan mengada-ada tapi memang kenyataannya satu Minggu ini dirinya sibuk, tapi bukan masalah pekerjaan. Tapi ada hal lain, yang benar-benar menyita waktunya, tapi masih belum juga membuahkan hasil yang maksimal. “Kita mau mak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN