Seseorang membuka pintu dengan tergesa. Cepat dan didorong kencang. Edo yang ada di dalam kamar langsung menoleh, menatap datar ke arah wanita yang terlihat emosi dan siap memuntahkan amarah padanya. “Kamu sudah gila?!” Retno menghampiri, melempar asal tas mahal miliknya ke atas lantai. Tidak peduli seberapa mahalnya tas tersebut, karena ia sudah sangat emosi setelah mendengar kabar buruk dari calon besannya. “Kamu ingin mengganti tanggal pernikahan karena wanita lain?! Apa kamu sudah tidak waras!” Retno berdiri tepat di depan Edo, menghalanginya yang tengah menatap ke arah cermin, usai mandi. “Cepat minta maaf dan perbaiki semuanya sebelum terlambat!” “Untuk apa?” Edo menoleh dengan sikapnya yang tenang, yang membuat Retno semakin kesal saja. “Untuk apa kamu bilang?! Sadar ngg