Pras memiliki satu sifat jelek, yaitu kurang penyabar. Ia paling malas menunggu. Lebih suka orang menunggunya berjam-jam dari pada dia yang menunggu. Bisa dipastikan ia akan menceramahi orang itu panjang kali lebar, kecuali klien penting yang bisa menghasilkan uang. Tentu ini perkara lain lagi. Seperti kali ini. Sepertinya waktu berjalan cepat sekali. Ia sudah menahan emosi sambil menatap daun pintu berwarna biru langit itu. Pintu yang menyembunyikan sesosok wanita di dalamnya yang lima belas menit lalu tiba-tiba izin ke kamar kecil karena shock ketika ancaman menikah yang kedua kalinya bakal terjadi. Rasanya Pras ingin sekali mendobrak pintu kamar mandi ini. "Nurul! Kamu masih lama gak sih?" teriaknya. Kembali ia mendekati pintu kamar mandi dan menggedor lagi dengan kencang. Bak seor